Jombang maftuhannajah@gmail.com +62-813-3308-7999

Aku hanyalah seorang petualang yang memiliki sedikit kemampuan untuk mengabdikan dan mengabadikan diri pada dunia.

14 January 2011

Shalatnya Arab Baduy (seri : kisah hikmah)

Suatu hari ada seorang Arab Baduy masuk masjid lantas menjalankan sholat. Rasulullah SAW mengamati secara seksama tata cara Arab Baduy tadi menjalankan Shalatnya. Sama sekali dia tidak memperlihatkan shalatnya secara sempurna, Ruku'nya, I'tidalnya, Sujudnya sama sekali tidak tuma'ninah. semua serba terburu-buru.


seusai baduy tadi shalat, segera Rasul memanggilnya. lantas Rasul bertanya kepada para shahabat yang sedang Halaqah, "Tahukan kalian, siapakah seburuk-buruk pencuri dihadapan Allah?", para shahabat menjawab, "kami tidak tahu yaa Rasulullah, Engkau tentu lebih mengetahui daripada kami, maka jelaskanlah!".

Rasul lantas menjelaskan, "seburuk-buruk pencuri dihadapan Allah adalah orang yang mencuri shalatnya. Yakni orang yang tidak tuma'ninah dalam Ruku', I'tidal dan sujudnya. shalat yang dilakukannya persis seperti ayam mematuk makanannya".

Beberapa tahun kemudian, pada masa pemerintahan Amirul Mu'minin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karromallahu Wajhahu. Beliau menjumpai kejadian Arab Baduy persis ketika Halaqah bersama Rasul. setelah si Baduy melaksanakan sholat. Sayyidina Ali mendekatinya dengan memegang cambuk. lalu berkata " Hai fulan, kamu ulangi shalatmu. Shalatmu sama sekali tidak tuma'ninah, yang oleh Rasul disebut sebagai seburuk-buruk pencuri dihadapan Allah".

Lalu si Baduy mengulangi sholatnya dengan lebih khusyu' dari sholat pertamanya. setelah selesai Sayyidina Ali bertanya kepada Baduy, "Shalat mana yang menurutmu lebih baik, yang pertama atau yang kedua?". dengan polos si Baduy menjawab "tentu saja sholat yang pertama wahai Amirul Mu'minin, sebab sholatku yang pertama kulakukan karena Allah Ta'ala, sedangkan sholat yang kedua kulakukan karena aku takut mendapat cambukan darimu".

(diceritakan oleh guru ngaji saya kepada saya).

12 January 2011

OTONOMI DESA (antara tantangan dan harapan)

Bahwa Indonesia sebagai sebuah negara dibangun diatas dan dari desa. Dan desa adalah pelopor sistem demokrasi yang otonom dan berdaulat penuh. Sejak lama, desa telah memiliki sistem dan mekanisme pemerintahan serta norma sosial masing-masing. Inilah yang menjadi cikal bakal sebuah negara bernama Indonesia ini. Namun, sampai saat ini pembangunan desa masih dianggap seperempat mata oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah terkait pembangunan desa terutama pembangunan sumber daya manusianya sangat tidak terpikirkan.
Desa sebagai sebuah kawasan yang otonom memang diberikan hak-hak istimewa, diantaranya adalah terkait pengelolaan keuangan dan alokasi dana desa, pemilihan kepala desa [kades] serta proses pembangunan desa. Namun, ditengah pemberian otonomisasi desa tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan kapasitas SDM-nya. Sehingga pelaksanaannya masih jauh dari harapan.
Ambil contoh kasus masalah pengelolaan keuangan desa. Dengan hak otonomnya tersebut desa berhak mengelola keuangan desa secara mandiri. Baik mengelola pendapatan dan sumber-sumber pendapatan tersebut. Juga mengelola pembelanjaan anggaran tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya sangat banyak desa yang belum dapat memanfaatkan keistimewaannya tersebut. Ketergantungan dana dari pemerintah pusat maupun daerah masih sangat kuat. Desa belum dapat mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan desa dengan berbasis pada kekayaan dan potensi desa setempat.
Ditambah lagi SDM yang tidak mumpuni blas dalam pengelolaan keuangan menjadikan banyak kasus penyimpangan anggaran. Dan peningkatan kapasitas untuk korupsi sukses dilakukan, itulah yang dipetik dari “hasil belajar” pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Artinya, dengan pemberian kewenangan pengelolaan keuangan desa [berdasarkan Permendagri 37/2007] dan adanya Alokasi Dana Desa [berdasarkan PP 72/2005], yang terjadi adalah bukanya desa semakin maju dan makmur akan tetapi justru semakin banyak kasus penyelewengan dan memperkaya diri yang dilakukan oleh kepala desa.
Sebenarnya hal tersebut diatas dapat [penyelewengan anggaran desa] tidak akan terjadi apabila ada keterlibatan aktif masyarakat mulai dari tahap perencanaan [Musrenbang Desa], pelaksanaan dan pengawasan pembangunan hingga pertangunggjawabannya. Namun, yang terjadi memang masih sangat susah dalam melibatkan aktif masyarakat, sebab ternyata dari hasil belajar bersama dengan masyarakat, mereka tidak tidak terlibat aktif memang karena tidak pernah diajak. Nah, ternyata kembali lagi pada kapasitas aparat desa lagi dalam memahami perundangan. Atau memang mereka paham akan tetapi justru mengakali peraturan demi kemudahan dan keuntungan mereka. Hal yang kedua ini juga “hasil belajar” dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Catatan Akhir Tahun di Puncak Tretes

Gempita perayaan Tahun Baru memang topik yang sangat menarik untuk disimak.. betapa tidak,, seseorang rela mengeluarkan pundi-pundi kekayaannya hanya untuk kesenangan sesaat.. dan itu tidak hanya terjadi dikota-kota besar saja..

Fenomena kembang api, penginapan (Hotel, Villa, Cottage dan sejenisnya), Kondom, Obat Kuat sepertinya menjelma menjadi gaya hidup masyarakat akhir zaman, khususnya para pemuda-pemudi..

Dalam pantauan saya, tidak kurang (bahkan lebih) dana sebesar 1 Milyar mengalir disebuah tempat yang bernama Tretes.. Hotel, Cottage dan Villa yang tersebar di Tretes pada malam Tahun baru full Book semua (Sold Out), bahkan jika menginginkan view yang bagus, harus memesan jauh hari sebelumnya, jika tidak, siap-siap menempati jajaran Villa yang ada dipinggiran dengan fasilitas seadanya. belum lagi detik-detik pergantian tahun, pemandangan kembang api seakan silih berganti menghiasi angkasa daerah Tretes.

Semua keramaian itu berbalik 180 derajat ketika jarum jam menunjukkan pukul 02.30 dini hari,, lautan manusia yang  memenuhi kawasan Tretes hilang. seakan telah dikomando sebelumnya mereka kembali ke peraduan masing-masing. sampai disini saya tidak mengetahui apa yang mereka lakukan didalam sana.. yang pasti ketika pagi menjelang dan saya menyempatkan diri jalan-jalan dipasar indah, banyak pasangan yang bergandeng mesra dengan keadaan Rambut basah seperti habis keramas..

Jadi, apa makna dari Perayaan Tahun Baru tersebut????????


baca juga link berikut..
http://news.okezone.com/read/2011/01/03/338/409952/kondom-jadi-incaran-selain-terompet-kembang-api

11 January 2011

FLASBACK 2010 dan RESOLUSI 2011

Tahun 2010 baru saja lewat beberapa hari yang lalu. Banyak sekali aktivitas yang tertoreh dalam lembar sejarah 2010, baik itu rutinitas kerja maupun yang lain, tapi secara keseluruhan, tahun 2010 bisa saya nobatkan menjadi tahun politik bagi saya. Let’s see apa aja itu ?
  • Yang pertama, Rutinitas keseharian yang saya habiskan di lembaga pendidikan dasar. Di lembaga ini saya dipercaya memegang amanat sebagai wali kelas dan PKM Sarana Prasarana. Dalam point ini saya kira tidak ada catatan yang harus mendapat perhatian khusus, kalaupun ada gejolak, bagi saya itu merupakan suatu kewajaran dalam dinamika Organisasi yang selalu berinteraksi denga banyak orang dengan berbagai tipikal yang berbeda..
  • Kedua, sebagai tenaga lepas BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Jombang. Kegiatan yang pasti semua orang sudah tahu.. Seperti yang terjadi di seluruh Indonesia.. yaa Sensus Penduduk 2010… pada Bulan Mei.. saya diberi mandat menjadi Koordinator Desa yang membawahi 3 Petugas Lapangan. Satu bulan penuh saya diberi tugas untuk mendata jumlah penduduk di desa. Berat-berat ringan, tapi kalo merujuk pada deretan angka yang tertera pada lembar kontrak kerja, semua jadi ringan.. wkwkwkk ( www.mata-duitan.com ).
  • Masih berurusan dengan BPS. Saya mendapatkan tugas lagi untuk mendata warga miskin yang ada di desa saya. Akan tetapi ini bukan tugas biasa, denger-denger ini adalah titipan dari pejabat tertentu yang menginginkan angka data kemiskinan turun sebagai akibat kebijakan program ekonomi yang dijalankannya. Pada intinya,, petugas tetap turun ke lapangan tapi “dengan catatan” kalo bisa jangan didata semua, kalau bisa ditekan seminimal mungkin. Wuich.. jangan dikira ini pekerjaan ringan. Banyak orang berduyun-duyun mengaku kalo dirinya termasuk keluarga yang tidak mampu.. tapi saya tetap berpegang teguh pada acuan yang telah baku dengan tetap memperhatikan “catatan”.. heee.. heee…. Show must go on…
  • Mungkin yang terakhir ini adalah catatan yang perlu digaris-bawahi.. Agustus 2010 setelah muncul surat edaran dari Bupati tentang reformasi kepengurusan lembaga-lembaga yang ada di desa, saya diberi amanat menjadi Bendahara LPMD periode 2010-2013. Bersamaan dengan itu, yang paling menggelikan adalah proses pemilihan ketua RT di wilayah tempat tinggal saya. Memang saya dapat dukungan suara, tapi Cuma 1 suara saja. Tapi karena adanya pergolakan politik sebagai ekses pemilihan ketua RT tersebut, akhirnya 4 Nama diatas saya menyatakan tidak sanggup menjalankan amanat menjadi ketua RT dan secara otomatis dimandatkan kepada saya yang menempati posisi perolehan paling bawah dan paling seedikit (1 suara). Koq bisa yaa???
  • SELEKSI PEMILIHAN PERANGKAT DESA DAN KEPALA DUSUN. Ini merupakan puncak dinamika perjalanan politik saya di desa, karena dalam kepanitiaan seleksi tersebut saya yang mulanya diberi amanat sebagai Seksi Humasy, karena adanya perubahan konstelasi politik yang jika dibiarkan akan berpengaruh pada kestabilan ketentraman dan ketertiban warga, akibatnya sang ketua harus lengser, akhirnya saya dinobatkan menjadi Sekretaris. Dalam posisi ini saya banyak bersinggungan dengan berbagai kepentingan, intrik, taktik dan sebagainya mulai dengan cara halus hingga vulgar. Tapi semua saya hadapi dengan tenang dan berlandaskan pada nurani.. ceileee.. karena proses ini pula, setelah selesai perhelatan seleksi, selama 2 hari saya dan ketua panitia mendapat “pengawalan khusus” dari Intelkam / Reskrim Kepolisian dan Anggota Koramil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi Alhamdulillah semua yang dikhawatirkan tidak pernah terjadi.
Rasanya itu dulu dech, yang bisa saya share dan perlu di note sebagai pencapaian yang lumayan di tahun ini. Yang gak saya share berarti itu untuk konsumsi pribadi.. wkwkwkk.. Membuat tahun 2010 tidak hampa deh d^^b..
Nah, tahun depan terus ada harapan apa nih ?

Resolusi Tahun 2011

1.  Pengen segera menyelesaikan mata kuliah di Program Pasca Sarjana Undar.. yang melelahkan dan membosankan… wkwkwk kenapa membosankan.. karena rata-rata teman kuliahku udah PNS dan motivasi melanjutkan kulian adalah kenaikan pangkat. Jadi Ghirah belajarnya nyaris gak ada… capeekkk deehhh…. Dan segera menyusun Thesis.. Wisuda.. nganggur lagi dech… wkwkwkkkkk…… Alangkah lucunya dunia ini…..
2. Tambah aktif terjun di kegiatan sosial kemasyarakatan. Saat ini yang paling dibutuhkan adalah aksi nyata dari seluruh potensi-potensi SDM yang dimiliki oleh Desa.. jangan hanya bisa Omong Doang.. apalagi mau bekerja jika ada uang,, kalo gak ada pada lari menjauh semua semua… (note : yang tersinggung dengan statement ini saya mohon ma’af, emang sengaja saya tulis biar menjadi catatan intropeksi orang lain dan saya sendiri)
3. Healthy Life style aja deh. Istirahat Cukup Makan Cukup dan Kurangi stress berlebihan Kurangi berat badan juga yang kayaknya berlebihan nih. Capek membawa kelebihan beban 27 Kg kemana-mana.. hee… hee…
4.  Traveling. Pengen mewujudkan mimpi yang tertunda… hmmmmhhh…
5.  Menata kehidupan diri.. kehidupan ekonomi dan sebagainya.. juga tidak menutup kemungkinan jika pembaca ada yang mau menjadi Donatur.. saya ingin menyelesaikan pembangunan Rumah. (Saat ini rumah yang saya tempati belum sempurna. Kondisinya 70 persen, hanya ada 1 ruang tamu + 1 Ruang keluarga (jadi satu), 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 gudang.. lantai 2 masih beratapkan langit..)
6. Mulai aktif belajar IT (Information Technology), paling nggak untuk kepuasan pribadi aja, syukur-syukur bisa ditularkan ke yang laen ^^
Yaahh demikian lah edisi refleksi dan resolusi untuk moment pergantian tahun. Udah mulai bingung mau nulis apalagi nih.. hehehe..
Sampai jumpa lagi di tahun 2012 yaaaa

Popular Posts

Recent Posts

Categories