Jombang maftuhannajah@gmail.com +62-813-3308-7999

Aku hanyalah seorang petualang yang memiliki sedikit kemampuan untuk mengabdikan dan mengabadikan diri pada dunia.

07 December 2014

SELO LAPIS (Keindahan Tersembunyi)



Berawal dari pembicaraan saat makan siang dengan kawan di Warung Sate H. Slamet yang berada di daerah Ringin Contong, tentang obyek eco wisata di daerah Wonosalam Jombang. Kami memutuskan untuk mengeksplorasi spot wisata yang belum banyak dikenal orang, yaitu Kawasan Wisata Selo Ringgit Eco Tourism yang berada di Dusun Mendiro Desa Panglungan Kecamatan Wonosalam.

Untuk menuju tempat ini sebenarnya cukup mudah, lokasinya tidah jauh dari wisata alam goa segolo-golo. Dari traffic light pertigaan sub terminal Mojoagung kita ambil arah ke Kecamatan Bareng / Wonosalam kemudian ikuti papan petunjuk arah ke desa Panglungan. Setelah sampai pertigaan desa Panglungan belok kiri (menuju arah Goa Segolo-golo / Kec Jatirejo Mojokerto), setelah menempuh kurang lebih 1 km ada papan penunjuk arah menuju Lokasi Wisata Sumber Air dusun Mendiro.


Sesampai di Dusun Mendiro, kita disambut salam senyuman hangat dan ramah dari penduduk, setidaknya itulah yang saya rasakan selain hawa sejuk khas daerah pegunungan. Perlu perjuangan ekstra untuk melewati jalan dusun ini, selain kontur jalan yang naik turun dan curam, juga kondisi aspal jalan yang sudah sangat rusak.

Lokasi kawasan wisata Selo Ringgit berada diatas dusun Mendiro. Saya sebut kawasan karena terdapat beberapa pilihan petualangan yang bisa dipilih sesuai kemampuan fisik wisatawan. Ada paket Hiking (minimal 5 Orang/group) dengan route Puncak Selo Ringgit. Paket ini menawarkan destinasi lengkap seluruh spot yang ada di kawasan ini dengan tujuan utama puncak Selo Ringgit. Dari puncak kita dapat menikmati keindahan panorama alam pegunungan Wonosalam. Paket ini membutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam pergi pulang. Untuk pendaki pemula tidak disarankan untuk mengampil paket ini, karena track pendakian di puncak mencapai kemiringan hingga 60-70 derajat.

Paket selanjutnya adalah Tracking yang menawarkan sensasi perjalanan ke Cuban (air terjun) Selo Lapis. Didalam paket ini, pengunjung akan menikmati perjalanan melalui lereng dan turun ke jurang. Kondisi kemiringan jalan sekitar 45- 50 derajat, dengan lebar jalan antara 75 – 120 cm. Warga dusun secara swadaya membangun anak tangga (undak) sederhana untuk memudahkan wisatawan. Jangan dibayangkan anak tangga itu seperti yang kita lihat dipuncak gunung bromo yang dibuat permanen dengan pengaman. Meskipun sederhana, sudah sangat meringankan bagi wisatawan pemula. Hanya saja ketika musim penghujan, jalur yang dilalui menjadi licin.

Dilokasi Cuban Selo Lapis, rasa lelah karena menempuh perjalanan ± 30 Menit, akan terbayarkan dengan keindahan tebing bebatuan dan air terjun setinggi 15 meter. Sesuai dengan namanya Selo yang diambil dari bahasa jawa yang berarti batu dan lapis yang artinya susunan atau deretan, bebatuan di Selo Lapis membentuk susunan yang indah dengan perpaduan pepohonan yang tinggi dan rindang, seolah menawarkan ketenangan dan kesejukan diiringi alunan gemericik air yang jatuh di bebatuan.

Selain dua paket diatas, masih ada beberapa pilihan paket lain. Yaitu Good View, Camping Ground, Jalur Extreme Sport (BMX dan Motor Cross). Semua paket wisata tersebut masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Warga memberikan fasilitas guide untuk semua paket yang tersedia.

Setelah menikmati semua obyek yang tersedia, kurang lengkap rasanya jika tidak memburu kuliner lokal khas Dusun Mendiro, yaitu Nasi Bumbung dan Sego Jagung. Sego jagung seperti umumnya yang ditemui didaerah lain, yaitu nasi dengan campuran jagung giling dengan lauk ikan asin atau teri ditambah urap-urap. Sedangkan Nasi Bumbung yaitu Nasi yang dibakar didalam bumbung Bambu dengan lauk yang sama dengan Sego Jagung. Sayangnya dalam perjalanan kali ini saya kurang beruntung, dikarenakan Nasi Bumbung tidak tersedia setiap saat. Diluar hari Minggu, pengunjung yang ingin menikmati kelezatan kuliner Nasi Bumbung harus Pre Order terlebih dahulu.

Hari sudah beranjak sore, saya kemudian meninggalkan dusun Menduro dengan menyimpan harapan kepada para pemangku kebijakan Pariwisata Jombang untuk lebih mengeksplorasi kekayaan wisata didaerah Wonosalam menjadi kawasan wisata alam yang dikenal dunia.. Semoga…!!!

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Posts

Categories